Penerbit : Elex Media Komputindo
Rating : Teen
Season 1 : 1-21
Story : 3/5
Ilustration : 4/5
Sentris Karakter: Chinmi
Story : 5/5
Ilustration : 5/5
Sentris Karakter: Chinmi
Kungfu Boy juga merupakan komik yang satu lifting dengan Doraemon dan Dragon Ball. Pada pemunculan awal Kungfu Boy, Maekawa sensei sama sekali belum menggunakan teknik komputer (karena saat itu memang teknik komputer belum dikenal. Kayaknya sih… Paling gak saat itu aku belum mengenal komputer). Jadi untuk gambarnya sendiri masih full hand drawing, termasuk backgroundnya.
Resensi:
(Season 1)
Awal cerita dimulai ketika Pak Tua dari Kuil Dairin (yang saat itu merupakan kuil terbesar yang menyebarkan ajaran kungfu di daerah Nanking, Cina) melakukan perjalanan untuk menemukan seorang pemuda yang dipercaya sebagai titisan Dewa Petarung (kalo gak salah). Hal ini merupakan ramalan turun temurun dari leluhur Kuil Dairin, bahwa setelah berapa ratus tahun sejak berdirinya Kuil Dairin, mereka harus mencari seorang pemuda dengan tahi lalat di keningnya, yang dipercaya bahwa pemuda tersebut akan membawa perubahan besar dan membuat puncak tertinggi dalam sejarah perkembangan kungfu.
(Season 2)
Inilah… Saat dimulainya perjalanan Takeshi Maekawa menggunakan teknik komputer. Dan hasilnya luarrr biasa… Dari segi cerita juga ada peningkatan yang semula cerita monoton (jalan – ketemu – tarung – jalan – ketemu – tarung) menjadi cerita besar yang sesuai dengan kaidah pada pelajaran Bahasa Indonesia (perkenalan, konflik, klimaks, anti klimaks, penutup).
Kalo dikelompokkan, pada Season 2 terdapat 3 pokok cerita (Pembajakan Kuil Dairin, Perang Nazil dan Kejuaraan Bela Diri).
Karena nggak mungkin diulas secara detail satu per satu, maka akan kuambil sebagian besar jalan ceritanya aja.
Setelah Chinmi sekian lama berkelana untuk usaha memperdalam ilmu bela diri, akhirnya Chinmi memutuskan untuk kembali ke Kuil Dairin. Dalam perjalanan pulang, Chinmi mengalami kejadian aneh, yaitu dia sangat dibenci seluruh penduduk desa yang disingggahi dengan alasan Chinmi berasal dari Kuil Dairin. Karena bingung harus bagaimana, akhirnya Chinmi bertemu kekasihnya, Yan, yang kemudian menceritakan permasalahan yang terjadi bahwa ada isu kalau Kuil Dairin telah dibajak dan orang-orang di dalamnya sudah berubah menjadi perampok. Mendengar hal itu terang saja Chinmi langsung bergegas kembali ke Kuil Dairin dan ternyata hal tersebut benar dan sangatlah mengejutkan. Siapa sangka Kuil Dairin yang begitu hebatnya bisa ditaklukkan hanya oleh satu orang saja dan Biksu Ketua pun dijadikan sandera oleh orang itu…???
Orang itu bernama Ouwdow, pendekar jenius mantan murid kesayangan Guru Yosen. Lha koq bisa…??? Alasannya sederhana, Ouwdow hanya ingin menunjukkan kelemahan ajaran kungfu Kuil Dairin yang dianggapnya bertentangan dengan keyakinannya akan kungfu itu sendiri. Hal ini akhirnya didengar oleh seluruh pendekar seantero negeri dan bermaksud menumbangkan Ouwdow dan menyelamatkan Biksu Ketua, tapi seberapa pun banyaknya pendekar yang datang tetap tak bisa berkutik di depan Ouwdow yang hanya seorang diri, begitu halnya dengan Chinmi. Sampai pada akhirnya Chinmi berhasil mendapatkan kitab rahasia dari Kuil Dairin yang telah disegel, yang berisi tentang jurus pamungkas Kuil Dairin dan sekaligus merupakan jurus maut pembunuh, Tinju Dewa Petir.
Secara peringkat, Ouwdow merupakan SALAH SATU diantara DUA musuh terkuat disepanjang sejarah cerita Kungfu Boy (yang satunya lagi adalah Jenderal Boru pada seri New Kungfu Boy) hal ini dibuktikan dengan pertarungan Chinmi yang habis-habisan dan keterpaksaannya untuk menggunakan Tinju Dewa Petir. Sebagai pengamat komik (cieee…) aku sangat salut pada ke 2 tokoh antagonis ini, karena selain alasan diatas (kemampuannya dalam melawan Chinmi) ke 2 tokoh tersebut dalam memperoleh ilmunya sama-sama tidak membutuhkan guru (Apa gak hebat tu..????)
NB:
Ouwdow hanya secara status sebagai murid Guru Yosen, namun pada kenyataannya Ouwdow sama sekali tidak mendapatkan pelajaran apa-apa dari Guru Yosen.
Untuk cerita Perang Nazil dan Kejuaraan Bela Dirinya silakan baca mulai dari vol 26-37. karena untuk vol 25 bisa dibilang cerita additional, termasuk sebelumnya vol 22 juga. Untuk komentar dari cerita Perang Nazil dan Kejuaraan Bela Diri, yang jelas HEBAT!!! Terutama pada detail gambarnya pada saat kejadian perang. Ya jelas donk, Maekawa sensei kan udah mulai jadi digital master….